Petak IX atau sering disebut kawasan Pecinaan merupakan salah satu area perniagaan tertua di Jakarta yang dibangun oleh para masyarakat keturunan Tionghoa. Sederet bangunan kuno, pertokoan, vihara, dan sekolah pada area ini didominasi oleh masyarakat keturunan Tionghoa hingga sekarang. Area ini bisa dibilang sebagai saksi bisu perkembangan masyarakat keturunan Tionghoa di Jakarta.
Pada awalnya, para imigran dari China sudah masuk dan menjajakan dagangannya di Batavia sejak abad ke-7, jauh sebelum penjajahan Belanda berlangsung di Indonesia. Namun, pada saat Belanda menjajah Indonesia dan dibuatnya peraturan bahwa yang boleh menempati pusat kota Batavia (sekarang dikenal sebagai Jakarta Kota) adalah penduduk berkebangsaan Eropa, maka penduduk Tionghoa memilih area tempat tinggal yang tak jauh dari Batavia agar dapat terus mengapakkan sayap dalam dunia perdagangan mereka. Oleh karena itu, hingga sekarang tempat ini masih menjadi daerah perniagaan aktif yang menyediakan segala kebutuhan dan keperluan sehari-hari warga etnis Tionghoa, termasuk juga keperluan untuk kegiatan keagamaan.
Menarik sekali loh ketika datang ke petak sembilan dan melihat orang-orang disekitar kita adalah cici cici dan kokoh kokoh. Berasa lagi di negara orang, hahhaa.. Selain itu, apa saja sih yang membuat tempat ini menarik dan dapat menjadi salah satu tempat pelipur lara kamu di tengah hiruk pikuk Kota Jakarta? Let’s scroll down!
- AKTIVITAS / ATRAKSI
Aktivitas publik di area ini sangat beragam. Mungkin dikarenakan area ini merupakan mixed use area, yang memiliki permukiman, berbagai fasilitas publik, dan komersial dalam satu area.
Area ini pun seperti kantong ajaib Doraemon. Apa pun ada. Nggak percaya?Penjual ornamen/pernak-pernik Chinese Penjual makanan (walaupun yang dijual malah asinan Bogor, haha) Penjual sayur Penjual buah-buahan Pembeli Penjual ikan Penjahit Penjual Es Selayang Pandang Pria yang berpikir tentang … Pria yang menatap pada … Pria yang tersenyum kepada … Pria yang menatap … Menarik bukan??
Aktivitas yang banyak dan random yang membuat area ini sangat hidup dan penuh ekspresi.Bukan hanya ini loh.. Ada lagi hal menarik dari Petak IX ini..
*scroll down again.. - STYLE BANGUNAN / ARSITEKTUR
Karena area ini di dominasi oleh warga ber-etnik Tionghoa, maka mayoritas bangunan pada area Petak IX ini memiliki gaya Tionghoa.
Mayoritas permukiman dan pertokoan di area Petak IX ini memiliki kusen jendela layaknya rumah-rumah di China. Sangat khas! Ditambah lagi hiasan lampion pada beberapa spot jalanan di area ini.
Mungkin sekilas terlihat biasa saja dan layaknya bangunan tua lainnya. Tapi apabila dilihat lebih detail dan mengetahuin penghuninya, sense of Chinesei akan terasa dan nampak.Hal menarik lagi ketika masuk ke dalam area permukiman yayasan Vihara..
Melewati gates dan berjalan di gang kecil dengan gaya bangunan yang kental dengan garis oriental sangat bisa membawa kita seperti bukan berada di tengah Kota Jakarta. Sangat menarik!Lonceng-lonceng besar maupun kecil dapat ditemui di beberapa rumah dan pastinya di dalam Vihara / Klenteng.
Bukan hanya rumah atau bangunan pertokoan yang memiliki gaya oriental punya, tapi juga salah satu gereja pada area ini.
Gereja Santa Maria De Fatima.
Sebuah gereja Katolik kuno dengan arsitektur Tionghoa. - VIHARA / KLENTENG
Klenteng merupakan salah satu tempat menarik untuk dikunjungi, karena menurut saya pribadi, banyak sekali masjid dan gereja di Indonesia ini, tapi klenteng?
Menariknya lagi, hampir semua klenteng sangat terbuka untuk umum (bagi umat keyakinan lain juga) dan semua yang berada disana baik pengurus dan orang-orang yang sedang beribadahnya sangat ramah kepada para pengunjungnya. Seringkali saya bertegur sapa dengan mereka ketika saya main ke klenteng mana-pun.
Pada area Petak IX ini, terdapat 3 komplek Vihara . Klenteng yang dapat ditemui, yaitu:Vihara Dharma Bhakti Vihara Dharma Jaya Toasebio Klenteng Kai Zhang - KULINER
Saya sangat bersyukur karena dapat memakan makanan apapun, hallal maupun non hallal. HA! Pada area ini tentu saja banyak jajanan makanan yang sangaaaattt enak-enak dan mayoritas berbahan dasar pork! Jadi untuk kalian yang harus memakan makanan hallal, hati-hati yaa memilih jajanan disini.Bakmi Chinese Nasi hainam dan nasi campur Dan tentu saja masih banyak yang lainnya..
Dan tentu saja masih banyak yang lainnya..
Tapi, tempat makan yang paling favorit bagi saya adalah Es Kopi Tak Kie.
Kedai ini berdiri sejak tahun 1929, dengan menu paling khas’nya adalah Es Kopi.
Tempat ini paling wajib saya kunjungi setiap kali kesini, mampir untuk sekedar minum kopi ataupun makan bakmi atau nasi campurnya, hehe.FYI, kakek pemilik kedai ini ternyata hobby fotografi juga, jadi ketika saya kesana dan asik jeprat-jepret malah diajakin ngobrol dan diceritain kamera-kameranya doi jaman dulu. Gaul pisan! hahaha..
Suatu hari, ketika saya kesana. Saya bertemu dengan pria paruh baya yang tiba-tiba bertanya kepada saya apakah saya bisa berbahasa inggris dan kenapa saya asik foto-fotoin kedai ini.Rupanya dia dari Jepang dan sibuk membaca kamus bahasa Indonesia! Hahaha.. Akhirnya kami terlibat percakapan singkat, berbicara tentang heritage building di Jakarta, karena beliau adalah seoarang arsitek. Pertemuan random dan meanarik bukan.
Well, sekian resume dari saya.
Saran saya.. Jangan pernah ke Petak IX kalau takut ketagihan, hahaha.
Petak 9 is not a slum or poor area. They have so many interesting things if you can catch it.